Insan Mulia

Jumat, 25 Februari 2011

sehat islami

Terapi Air Ala Rasulullah SAW.
• Hendaknya tidak minum sesudah makan atau ketika sedang makan
• Minumlah air setengah dari yang dapat mengenyangkannya karena hal itu akan memudahkan pencernaan makanan.
• Hindarilah minuman yang sangat dingin karena akan merusak alat pernafasan, terutama setelah makan makanan yang panas, manisan, buah-buahan, dan melakukan hubungan badan.
• Janganlah sekali-kali mencampurkan air sumur dengan air sungai.
• Janganlah minum dengan sekali tegukan karena sesungguhnya penyakit liver itu disebabkan oleh minuman yang disertai nafas.
Ketika minum, Rasulullah minum sedikit demi sedikit dan tidak minum dengan sekali teguk karena hal itu akan menyebabkan air masuk bersamaan dengan udara. Hal ini juga akan mengakibatkan perut kembung dan sakit, mempersempit kerja lambung dan mempersulit proses pencernaan. Sebaliknya, jika minum sedikit, akan mencegah masuknya udara. Rasulullah minum dengan tiga tegukan, lalu mengambil nafas antara dua tegukan itu di luar gelas, bukan di dalam gelas. Hal itu dilakukan agar beliau leluasa meneguk air tanpa meniup atau bernafas di dalam gelas atau agar leluasa meneguk air tanpa bernafas di tengah-tengah minum karena bernafas di tengah-tengah minum sangat berbahaya. Karena mungkin saja air akan masuk pada saluran pernafasan yang mengakibatkan leher seakan tercekik, lebih fatal akan mengakibatkan kematian.
Diriwayatkan dari Anas r.a. (radhiyallahu anhu) bahwa Rasulullah SAW. bernafas tiga kali ketika minum dan beliau bersabda, “Sesungguhnya bernafas tiga kali ketika minum sangat mengenyangkan, menyembuhkan, dan lebih berselera.” Anas r.a. berkata,”Dan aku bernafas pada saat minum tiga kali.”
Diriwayatkan dari Abu Nu’aim bahwa ketika minum, Rasulullah SAW. mengulanginya dengan bernafas tiga kali. Membaca basmalah sebelum minum dan mengucap hamdalah setelahnya. Minuman dalam konteks ini artinya air, bukan arak dalam istilah kedokteran. Dalam satu riwayat dikisahkan bahwa Rasulullah SAW. bersiwak dengan arah menyamping dan minum dengan perlahan-lahan.
Bernafas dalam hadits ini artinya minum tiga tegukan yang diselingi dengan menghirup nafas di luar gelas. Adapun maksud larangan Rasulullah SAW. bernafas dalam gelas agar seseorang minum dalam keadaan bernafas di luar gelas. Bisa jadi air liurnya itu ada yang masuk ke dalam minuman sehingga gelas menjadi bau. Jadi, tidak ada kontradiksi antara bernafas Rasulullah SAW. dengan larangannya bernafas. Sedangkan pembagian tegukan air yang dilakukan Rasulullah SAW. ternyata mempunyai maslahat yang sangat besar. Terkadang orang ingin minum banyak karena sangat haus sehingga meneguk air dengan sekaligus, padahal tak akan memuaskannya. Sedangkan membagi tegukan air, niscaya mampu memuaskan dan melegakan dahaganya (baca: menyembuhkan kehausannya).
Adapun manfaat bernafas adalah memasukkan udara ke dalam tenggorokan dan paru-paru. Bernafas pada saat minum akan mengakibatkan masuknya air ke dalam saluran pernafasan, dan mengakibatkan tenggorokan seakan tercekik (baca: tersedak). Namun, jika bernafas antara dua tegukan akan aman dari hal itu. Adapun hitungan tiga kali nafas karena tidak perlu lebih dari tiga kali. Jadi, tiga adalah batas maksimal. Setiap orang yang minum hendaknya bernafas tiga kali antara dua tegukan guna mencontoh Rasulullah SAW. Inilah hukum minum yang sangat rinci. Teori hanya mampu diterka oleh sang ahli pengetahuan. Para cendekiawan dahulu dan sekarang pun sangat terbatas sekali pengetahuannya tentang hal itu.
Abdullah bin Abbas r.a. berkata, “Rasulullah melarang minum dari air keran (yang mengalir).” Sebab orang yang minum tidak tahu air apa yang masuk ke dalam mulutnya. Bisa jadi di dalam air itu ada sesuatu atau zat yang berbahaya, lalu tersangkut di lehernya dan hal itu pernah terjadi. Jadi, jangan sekali-kali meminum air langsung dari keran (yang mengalir).
Diriwayatkan oleh Ibu Majah dari Ibnu Abbas r.a., “Rasulullah memiliki gelas dari kaca untuk minum.”
Abdul Lathif berkata, ” Gelas kaca itu sangat baik untuk minum. Orang India banyak yang memakainya. Raja-raja India minum dengan gelas kaca dan lebih memilih kaca daripada emas atau berlian. Kaca hanya sedikit menerima cahaya. Oleh karena itu, setelah dicuci ia akan kembali seperti baru, dan racun yang ada di dalamnya dapat terlihat. Kesempatan mulia ini digunakan Raja India untuk menyeru rakyatnya menggunakan gelas kaca untuk minum.”
Tambahan, sekarang ini banyak sekali gelas terbuat dari plastik, melamin dan sebagainya. Sebaiknya hindari minum menggunakan gelas selain gelas kaca, seperti gelas plastik, karena pada gelas plastik terdapat zat yang dapat terurai oleh panas sehingga ikut terlarut dengan air yang jika diminum akan memicu pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh.

kesehatan menurut islam

Kiat Sehat Menurut Islam

Rasulullah bersabda Mu'min yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mu'min yang lemah (HR Muslim). Bagaimana agar senantiasa sehat seperti Rasulullah Ikuti resep berikut:
1. Selalu Bangun Sebelum Shubuh. Rasul selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum shubuh, melaksanakan shalat sunah dan shalat Fardhu, shalat shubuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yang mendalam antara lain:

Berlimpah pahala dari Allah, Kesegaran udara shubuh yang bagus bagi kesehatan mis terapi penyakit TBC, Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan
2. Aktif Menjaga Kebersihan Rasul selalu senantiasa rapi & bersih, tiap hari kamis atau Jumát beliau mencuci rambut2 halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. Mandi pada hari JUmát adalah wajib bagi setiap orang dewasa.

Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman(HR Muslim)
3. Tidak Pernah Banyak Makan Sabda Rasul: Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)(Muttafaq Alaih). Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda: Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan. Bahkan ada satu tarbiyyah khusus bagi ummat Islam dg adanya Puasa Ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan

4. Gemar Berjalan Kaki Rasul selalu berjalan kaki ke Masjid, Pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir, pori2 terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung.
5. Tidak Pemarah Nasihat Rasulullah: Jangan Marah diulangi sampai 3 kali. Ini menunjukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa.

Ada terapi yang tepat untuk menahan marah:
- Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring
- Membaca Ta 'awwudz (a'udzubillahiminasysyaithonirrajiim), karena marah itu dari Syaithan
- Segeralah berwudhu
- Shalat 2 Rakaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati

6. Optimis Dan Tidak Putus Asa
Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqamah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT.
7. Tak Pernah Iri Hati. Untuk menjaga stabilitas hati & kesehatan jiwa, mentalitas maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat. Kecuali untuk iri kepada 2 hal:

- Iri kepada orang yang memiliki harta yang melimpah tapi tidak segan untuk menafkahkan hartanya dijalan kebaikan - Iri kepada orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas tapi tidak sungkan untuk mengajarkannya kepada orang lain siapa pun tanpa pilih kasih
8. Salat malamlah, agar sehat. Salat tahajud (salat tengah malam) dapat memperkuat ketahanan tubuh, karena ketenangan hidup yang diperoleh menyebabkan terjadinya keseimbangan tubuh.

Bugar yang Memesona